Logika Ucapan
hai, reader yang budiman ! dimana pun kalian berada welocome to my blog Pembelajaran Matematika!. Nah, hari ini kita akan membahas tema spesial nih, yaitu Matematika Kehidupan. Jadi, pada postingan kali ini berkaitan dengan peran ilmu matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Nah, bagi temen-temen yang ngakunya nggak suka sama pelajaran matematika bakal rugi nih. Karena, banyak sekali manfaatnya jika kita terapkan dalam kehidupan.
Untuk contoh sederhananya, kita akan ambil mengenai materi Logika Matematika. Well, sebelumnya reader pasti sudah tahu ya bahwa dalam logika matematika kita dituntut untuk bisa mencari nilai kebenaran dimana premis yang diberikan bisa bernilai benar dan juga bernilai salah.
Dalam logika matematika ada beberapa tabel kebenaran yang bisa digunakan (disesuaikan dengan kasus ya!) berikut pembahasannya:
A. Ingkaran/Negasi (~)
Ingkaran didefinisikan sebagai sebuah pernyataan yang memiliki nilai kebenaran yang berlawanan dengan pernyataan semula. Berikut adalah tabel kebenaran ingkaran.
p | ~p |
B | S |
S | B |
Suatu pernyataan p dan q dapat digabungkan dengan menggunakan kata hubung ‘dan’ sehingga membentuk pernyataan majemuk ‘p dan q’ yang disebut konjungsi yang dilambangkan dengan “p∧q”.
p | q | p∧q |
B | B | B |
B | S | S |
S | B | S |
S | S | S |
Suatu pernyataan p dan q dapat digabungkan dengan menggunakan kata hubung ‘atau’ sehingga membentuk pernyataan majemuk ‘p atau q’ yang disebut disjungsi yang dilambangkan dengan “p ∨ q”. Berikut adalah tabel kebenaran disjungsi.
p | q | p∨q |
B | B | B |
B | S | B |
S | B | B |
S | S | S |
Implikasi bisa dipandang sebagai hubungan antara dua pernyataan di mana pernyataan kedua merupakan konsekuensi logis dari pernyataan pertama. Implikasi ditandai dengan notasi ‘⟹’. Misalkan p, q adalah pernyataan, implikasi berikut
p | q | p⇒q |
B | B | B |
B | S | S |
S | B | B |
S | S | B |
Suatu pernyataan p dan q dapat digabungkan dengan menggunakan kata hubung ‘jika dan hanya jika’ sehingga membentuk pernyataan majemuk ‘p jika dan hanya jika q’ yang disebut biimplikasi yang dilambangkan dengan “p ⇔ q”.
p | q | p⇔q |
B | B | B |
B | S | S |
S | B | S |
S | S | B |
Setelah reader memahami tabel kebenaran tersebut maka tibalah kita di puncaknya, yaitu melakukan penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan ini terbagi menjadi tiga, yaitu
A, Modus Ponens
misalnya, Premis 1: Jika saya makan sayur setiap hari maka pencernaan saya sehat ( p ⟹ q)
Premis 2 : Saya makan sayur setiap hari (p)
Kesimpulan : Pencernaan saya sehat (q)
Konklusi bernilai benar.
B. Modus Tollens
misalnya,
Premis 1 : Jika wabah covid-19 berakhir maka harga hand sanitizer kembali normal ( p ⟹ q)
Premis 2 : Harga hand sanitizer belum kembali normal (~q)
Kesimpulan : Wabah covid-19 belum berakhir (~p)Konklusi bernilai benar.
C. Silogisme
misalnya,
Premis 1 : Jika saya membeli kue maka saya membayarnya ( p ⟹ q)
Premis 2 : Jika saya membayar kue maka ibu kantin senang ( q ⟹ r)
kesimpulan : Jika saya membeli kue maka ibu kantin senang ( p ⟹ r)
Konklusi bernilai benar.
Nah, dari pembahasan diatas. Ternyata logika matematika ini sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Seperti memudahkan kita mengetahui seseorang sedang berkata jujur atau tidak dalam logika ucapan.
Jadi, dengan mempelajari logika matematika mengajarkan kepada kita untuk menyaring informasi yang kita dapatkan dengan mencari nilai kebenarannya dan menyimpulkannya. Jangan mudah percaya dengan informasi yang tersebar misalnya berita di media sosial. Dengan demikian, diharapkan masyarakat tidak mudah percaya dengan berita hoax serta dapat meminimalisir kesalahpahaman yang dapat menimbulkan ujaran kebencian dan pembulian.
Nah, sekian postingan kali ini dan jangan lupa budayakan like, komen, atau share jika bermanfaat bagi anda dan agar bermanfaat bagi kita semua.
Selamat Beraktivitas
Tidak ada komentar